Tugas dan Peran Manusia Sebagai Khalifah di Muka Bumi
PENDAHULUAN
Allah ciptakan manusia dengan suatu kesempurnaan, dan itu sangat
berbeda dengan penciptaan
makhluk lainnya. Penciptaan manusia jika
dibandingkan dengan makhluk lain sangat berbeda, apalagi manusia memiliki
kelebihan-kelebihan yang
tidak dimiliki oleh makhluk lain. Salah
satu perbedaan tersebut adalah
manusia diciptakan dengan sebaik-baik bentuk penciptaan. Namun kemuliaan manusia bukan
terletak pada penciptaannya yang
baik, tetapi tergantung pada;
“apakah mereka dapat menjalankan tugas dan berperan
dengan baik sebagai mana yang
telah ditetapkan Allah”. Bila peran untuk menjalankan amanah tersebut
tidak mampu dijalankan, maka ia berubahlah dari “ahsani taqwim”
sebaik-baik bentuk menjadikan “asfalasa filin” serendah-rendah derajad, dan tentu saja dengan
tempat pengembalian diakhirat yang hina serta dimasukkan ke dalam
neraka jahnnam dengan segala kesengsaraannya. Allah SWT berfirman yang artinya: “Sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami
kembalikan dia ke tempat yang
serendah-rendahnya kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh; maka bagi mereka pahala yg
tiada putus-putusnya.” .
Paling kurang ada Tiga Tugas dan Peran yang harus dijalankan dan
dilaksanakan oleh manusia sebagai khalifah di bumi. Sebagai seorang muslim, bukan hanya berkewajiban untuk mengetahui dan melaksanakan
tugas-tugas kekhalifahan, tetapi juga harus mengetahui dan menjalankannya dalam kehidupan, agar kehidupan umat manusia bisa
berjalan dengan baik dan menyenangkan.
1.
Beribadah
kepada Allah SWT.
Beribadah
kepada Allah SWT merupakan tugas pokok bahkan satu-satunya tugas dalam
kehidupan manusia sehingga apapun yang
dilakukan oleh manusia dan sebagai apapun dia seharusnya tugas tersebut dijalani dalam kerangka
ibadah kepada Allah SWT. Penegasan
pendapat ini dapat disimak dari firman Allah yang
artinya “Dan Aku tidak
menciptakan manusia kecuali supaya mereka menyembah-Ku.” .
2.
Khalifah
Allah di Muka Bumi.
Nilai-nilai dan segala ketentuan yang berasal dari Allah SWT harus
ditegakkan dalam kehidupan di dunia ini. Untuk menegakkannya, manusia diperankan oleh Allah SWT sebagai
khalifah di muka bumi. Tugas
kekhalifahan tersebut adalah untuk menegakkan syariat-syariat-Nya. Allah SWT berfirman yang
artinya “Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” . Untuk bisa menjalankan fungsi
khalifah manusia harus menegakkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan serta
menyiarkan kebaikan dan kemaslahatan. Hal tersebut merupakan kegiatan yang
sangat mendasar untuk dapat diterapkan
dalam menjalankan fungsi kekhalifahan.. Tanpa kebenaran dan keadilan
serta kebaikan dan kemaslahatan tidak mungkin tatanan kehidupan umat manusia
bisa diwujudkan, karenanya hal tersebut menjadi persyaratan
utama bagi manusia untuk
menjalankan fungsi khalifah pada dirinya. Allah SWT berfirman yang artinya “Hai Daud sesungguhnya Kami
menjadikan kamu khalifah di muka bumi maka berilah keputusan di antara manusia
dengan adil dan janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan
Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat karena mereka
melupakan hari perhitungan.” .
Untuk menuju dan memperoleh kehidupan yang baik di dunia salah satu yang menjadi penopang utamanya adalah penegakkan
hukum secara adil sehingga siapa pun yg bersalah akan dikenai hukuman
sesuai dengan tingkat kesalahannya, karenanya hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat ditekankan oleh Allah SWT kepada
manusia sebagaimana terdapat dalam firman-Nya yang artinya “Sesungguhnya
Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” . Mengingat keadilan begitu penting
bagi upaya mewujudkan kehidupan yang
baik keharusan berlaku adil tetap ditegakkan meskipun kepada orang yang kita benci sehingga jangan
sampai karena kebencian kita kepadanya keadilan yang semestinya ia dapatkan
tidak bisa mereka peroleh. Manakala keadilan bisa ditegakkan, maka masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT cepat atau lambat akan terwujud. Allah
berfirman yang artinya “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi
orang yang selalu
menegakkan karena Allah menjadi saksi dgn adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.” .
3.
Membangun Peradaban.
Kehidupan
dan martabat manusia sangat berbeda dengan binatang. Binatang tidak memiliki peradaban sehingga betapa
rendah derajatnya. Adapun
manusia dicipta oleh Allah SWT untuk
membangun dan menegakkan peradaban yang mulia,
karenanya Allah SWT menetapkan manusia sebagai pemakmur bumi ini. Allah
berfirman yang artinya “Dia telah menciptakan kamu dari
bumi dan menjadikan pemakmurnya.” .
Untuk bisa membangun kehidupan yang
beradab, ada lima pondasi yang harus diwujudkan dan diperjuangkan pelestariannya yaitu : Pertama, nilai-nilai agama Islam yang datang dari Allah SWT, Kedua, akal yang
merupakan potensi besar untu
berpikir dan merenungkan segala sesuatu. Ketiga, harta yang harus dicari secara halal dan bukan
menghalalkan segala cara. Keempat, kehormatan manusia dengan akhlaknya yang mulia dan harus dijaga dan dilestarikan. Dan Kelima, keturunan atau nasab manusia yang harus jelas sehingga dalam
masalah hubungan seksual misalnya,
manusia tidak akan melakukannya kepada sembarang orang. Manakala manusia tidak
mampu membangun peradaban sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah SWT, maka martabat manusia akan menjadi lebih rendah dari binatang, Hal ini karena manusia bukan hanya memiliki potensi fisik yang sempurna dibanding dengan makhluklain, tetapi juga manusia
punya botensi berpikir dan mendapat bimbingan berupa wahyu dari Allah SWT yang diturunkan kepada para Nabi.
Dalam kaitan kemungkinan manusia menjadi lebih rendah atau lebih
sesat dari binatang,
dikemukakan oleh Allah SWT dalam firman-Nya yg artinya “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka jahannam kebanyakan
dari jin dan manusia mereka mempunyai hati tapi tidak dipergunakannya untuk memahami dan mereka mempunyai
mata tidak dipergunakannya untuk
melihat dan mereka mempunyai telinga tidak dipergunakannya untuk mendengar . Mereka itu seperti
binatang ternak bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (disarikan oleh ESHAR)
00000000
MISI MANUSIA DIDUNIA
Banyak manusia berfikir bahwa nasib sudah
digariskan dan sudah ditentukan pada
saat manusia lahir didunia. Penentuan
nasib tersebut dikatakan penetapan qadha dan qadar. Tetapi banyak ulama juga
menafsirkan penetapan qadha dan qadar tersebut bisan berubah melalui ikhtiar
yang dilakukan manusia. Karena itu ada ahli berpendapat bahwal nasib manusia ditentukan dari
pemikiran-pemikiran, kemudian
dari hasil pemikiran itu dikerjakan secara berulang – ulang dan akhirnya
menjadi nasib. Jika pemikirannya
menghasilkan nalar yang baik dan mampu diwujudkan maka ia menjadi manusia
bermartabat tinggi, sebaliknya jika ia tidak mampu mengembangkan potensi
dirinya maka ia terbenam menjadi manusia yang jumud, dan itu semua telah
ditentukan dari cara atau pola pikir yang dilakukan berulang kali oleh setiap orang. Agar tahu misi
manusia di dunia diperlukan
pemikiran dan harus dikerjakan
dalam ujud nyata untuk menghasilkan kebaikan.
Oleh karena itu tujuan, tugas dan fungsi manusia hidup didunia adalah : 1. Mencari ridho Allah. “tidak akan masuk surga karena amalnya, termasuk saya (muhammad)kecuali
dia mendapat ridho ALLAH”(hadist).
Jadi, seperti apapun yang kita kerjakan
di dunia ini jika tanpa ridho dari
ALLAH walau muslim sekalipun ia tak dapat apa-apa.
Allah mengajak menganjurkan manusia untuk
selalu belajar:
·
Belajar untuk menjadi orang yang ikhlas
·
Belajar untuk menjadi oarng yang taat
·
Belajar untuk menjadi orang yang sabar
Tiga sifat
diatas adalah kunci untuk meraih ridho Allah Swt.
2. Tugas hidup manusia untuk beribadah kepada Allah
. Ketika seorang manusia ingin menjadi
muslim, syarat pertamanya
adalah mengucap “Dua Kalimah Syahadat”
“Aku bersaksi tiada tuhan yang
disembah kecuali Allah dan
Muhammad adalah rasulnya”
Setelah
itu bagaimana untuk menyempurnakan ibadah itu, adalah dengan :
·
Mengacu
kepada cara yang dilakukan Rasul
(segala yang dilakukan sesuai yang dicontohkan Rasul)
·
Sesuai waktu yang telah ditentukan
·
Sesuai
dengan jenis ibadah
·
Pada
tempat yang semestinya
Dari keterangan di atas menjadi
jelas bagi kita bahwa kemuliaan manusia sangat tergantung pada apakah ia bisa
menjalankan tugas dan perannya dgn baik atau tidak. Bila tidak, maka kemuliaannya sebagai manusia akan jatuh ke derajat yang serendah-rendahnya dan ia akan kembali kepada Allah dengan kehinaan yg sangat memalukan
dan di akhirat ia menjadi hamba Allah yg mengalami kerugiaan yg tidak
terbayangkan.(disarikan oleh Eshar).-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar