Minggu, 17 November 2013

Tugas dan Peran Manusia Sebagai Khalifah



Tugas dan Peran Manusia Sebagai Khalifah di Muka Bumi


PENDAHULUAN
Allah ciptakan manusia dengan suatu kesempurnaan, dan itu sangat berbeda dengan penciptaan makhluk lainnya. Penciptaan manusia jika dibandingkan dengan makhluk lain sangat berbeda, apalagi manusia memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Salah satu perbedaan tersebut adalah manusia diciptakan dengan sebaik-baik bentuk penciptaan. Namun kemuliaan manusia bukan terletak pada penciptaannya yang baik, tetapi tergantung pada; apakah mereka dapat menjalankan tugas dan berperan dengan baik sebagai mana  yang telah ditetapkan Allah”. Bila peran untuk menjalankan amanah tersebut tidak mampu dijalankan, maka ia berubahlah dari “ahsani taqwim” sebaik-baik bentuk menjadikan  asfalasa filin” serendah-rendah derajad, dan tentu saja dengan tempat pengembalian diakhirat yang hina serta dimasukkan ke dalam neraka jahnnam dengan segala kesengsaraannya. Allah SWT berfirman yang artinya:  “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh; maka bagi mereka pahala yg tiada putus-putusnya.” .
Paling kurang ada Tiga Tugas dan Peran yang harus dijalankan dan dilaksanakan oleh manusia sebagai khalifah di bumi. Sebagai seorang muslim, bukan hanya berkewajiban untuk mengetahui dan melaksanakan tugas-tugas kekhalifahan, tetapi juga harus mengetahui dan menjalankannya dalam kehidupan, agar kehidupan umat manusia bisa berjalan dengan baik dan menyenangkan.

1.        Beribadah kepada Allah SWT.
Beribadah kepada Allah SWT merupakan tugas pokok bahkan satu-satunya tugas dalam kehidupan manusia sehingga apapun yang dilakukan oleh manusia dan sebagai apapun dia seharusnya tugas tersebut dijalani dalam kerangka ibadah kepada Allah SWT. Penegasan pendapat ini dapat disimak dari firman Allah yang artinya “Dan Aku tidak menciptakan manusia kecuali supaya mereka menyembah-Ku.” .

2.        Khalifah Allah di Muka Bumi.
 Nilai-nilai dan segala ketentuan yang berasal dari Allah SWT harus ditegakkan dalam kehidupan di dunia ini. Untuk menegakkannya, manusia diperankan oleh Allah SWT sebagai khalifah di muka bumi. Tugas kekhalifahan tersebut adalah untuk menegakkan syariat-syariat-Nya. Allah SWT berfirman yang artinya “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” . Untuk bisa menjalankan fungsi khalifah manusia harus menegakkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan serta menyiarkan kebaikan dan kemaslahatan. Hal tersebut merupakan kegiatan yang sangat mendasar untuk dapat diterapkan dalam menjalankan fungsi kekhalifahan.. Tanpa kebenaran dan keadilan serta kebaikan dan kemaslahatan tidak mungkin tatanan kehidupan umat manusia bisa diwujudkan, karenanya hal tersebut menjadi persyaratan utama bagi manusia untuk menjalankan fungsi khalifah pada dirinya. Allah SWT berfirman yang artinya “Hai Daud sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah di muka bumi maka berilah keputusan di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat karena mereka melupakan hari perhitungan.” .
Untuk menuju dan memperoleh kehidupan yang baik di dunia salah satu yang menjadi penopang utamanya adalah penegakkan hukum secara adil sehingga siapa pun yg bersalah akan dikenai hukuman sesuai dengan tingkat kesalahannya, karenanya hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat ditekankan oleh Allah SWT kepada manusia sebagaimana terdapat dalam firman-Nya yang artinya “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” . Mengingat keadilan begitu penting bagi upaya mewujudkan kehidupan yang baik keharusan berlaku adil tetap ditegakkan meskipun kepada orang yang kita benci sehingga jangan sampai karena kebencian kita kepadanya keadilan yang semestinya ia dapatkan tidak bisa mereka peroleh. Manakala keadilan bisa ditegakkan, maka masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT cepat atau lambat akan terwujud. Allah berfirman yang artinya “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang yang selalu menegakkan karena Allah menjadi saksi dgn adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” .

3.        Membangun Peradaban.
Kehidupan dan martabat manusia sangat berbeda dengan binatang. Binatang tidak memiliki peradaban sehingga betapa rendah derajatnya. Adapun manusia dicipta oleh Allah SWT untuk membangun dan menegakkan peradaban yang mulia, karenanya Allah SWT menetapkan manusia sebagai pemakmur bumi ini. Allah berfirman yang artinya “Dia telah menciptakan kamu dari bumi dan menjadikan pemakmurnya.” . Untuk bisa membangun kehidupan yang beradab, ada lima pondasi yang harus diwujudkan dan diperjuangkan pelestariannya yaitu : Pertama, nilai-nilai agama Islam yang datang dari Allah SWT, Kedua, akal yang merupakan potensi besar untu berpikir dan merenungkan segala sesuatu. Ketiga, harta yang harus dicari secara halal dan bukan menghalalkan segala cara. Keempat, kehormatan manusia dengan akhlaknya yang mulia dan harus dijaga dan dilestarikan. Dan Kelima, keturunan atau nasab manusia yang harus jelas sehingga dalam masalah hubungan seksual misalnya, manusia tidak akan melakukannya kepada sembarang orang. Manakala manusia tidak mampu membangun peradaban sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah SWT, maka martabat manusia akan menjadi lebih rendah dari binatang, Hal ini karena manusia bukan hanya memiliki potensi fisik yang sempurna dibanding dengan makhluklain, tetapi juga manusia punya botensi berpikir dan mendapat bimbingan berupa wahyu dari Allah SWT yang diturunkan kepada para Nabi. Dalam kaitan kemungkinan manusia menjadi lebih rendah atau lebih sesat dari binatang, dikemukakan oleh Allah SWT dalam firman-Nya yg artinya “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka jahannam kebanyakan dari jin dan manusia mereka mempunyai hati tapi tidak dipergunakannya untuk memahami dan mereka mempunyai mata tidak dipergunakannya untuk melihat dan mereka mempunyai telinga tidak dipergunakannya untuk mendengar . Mereka itu seperti binatang ternak bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (disarikan oleh ESHAR)
                                                              00000000

MISI MANUSIA DIDUNIA
Banyak manusia berfikir bahwa nasib sudah digariskan dan sudah ditentukan pada saat manusia lahir didunia. Penentuan nasib tersebut dikatakan penetapan qadha dan qadar. Tetapi banyak ulama juga menafsirkan penetapan qadha dan qadar tersebut bisan berubah melalui ikhtiar yang dilakukan manusia. Karena itu ada ahli berpendapat bahwal nasib manusia ditentukan dari pemikiran-pemikiran, kemudian dari hasil pemikiran itu dikerjakan secara berulang – ulang dan akhirnya menjadi nasib. Jika pemikirannya menghasilkan nalar yang baik dan mampu diwujudkan maka ia menjadi manusia bermartabat tinggi, sebaliknya jika ia tidak mampu mengembangkan potensi dirinya maka ia terbenam menjadi manusia yang jumud, dan itu semua telah ditentukan dari cara atau pola pikir yang dilakukan berulang kali oleh setiap orang. Agar tahu misi manusia di dunia diperlukan pemikiran dan harus dikerjakan  dalam ujud nyata untuk menghasilkan kebaikan. Oleh karena itu tujuan, tugas dan fungsi manusia hidup didunia adalah : 1.  Mencari ridho Allah. tidak akan masuk surga karena amalnya, termasuk saya (muhammad)kecuali dia mendapat ridho ALLAH”(hadist).
Jadi, seperti apapun yang kita kerjakan di dunia ini jika tanpa ridho dari ALLAH walau muslim sekalipun ia tak dapat apa-apa.
Allah  mengajak menganjurkan manusia untuk selalu belajar:
·       Belajar untuk menjadi orang yang ikhlas
·       Belajar untuk menjadi oarng yang taat
·       Belajar untuk menjadi orang yang sabar
Tiga sifat diatas adalah kunci untuk meraih ridho Allah Swt.
2.   Tugas hidup manusia untuk beribadah kepada Allah .  Ketika seorang manusia ingin menjadi muslim, syarat pertamanya adalah mengucap “Dua Kalimah Syahadat”
Aku bersaksi tiada tuhan yang disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah rasulnya”
Setelah itu bagaimana untuk menyempurnakan ibadah itu, adalah dengan :
·      Mengacu kepada cara yang dilakukan  Rasul (segala yang dilakukan sesuai yang dicontohkan Rasul)
·      Sesuai waktu yang telah ditentukan
·      Sesuai dengan jenis ibadah
·      Pada tempat yang semestinya
Dari keterangan di atas menjadi jelas bagi kita bahwa kemuliaan manusia sangat tergantung pada apakah ia bisa menjalankan tugas dan perannya dgn baik atau tidak. Bila tidak, maka kemuliaannya sebagai manusia akan jatuh ke derajat yang serendah-rendahnya dan ia akan kembali kepada Allah dengan kehinaan yg sangat memalukan dan di akhirat ia menjadi hamba Allah yg mengalami kerugiaan yg tidak terbayangkan.(disarikan oleh Eshar).-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar