MANFAAT MENETAPKAN TUJUAN
DALAM PROSES PEMBELAJARAN*)
Oleh Eshar**)
Salah
satu kunci keberhasilan dalam belajar (dan juga dalam kehidupan dunia karir
Anda nanti) adalah adanya tujuan yang jelas. Tujuan biasanya menentukan
hasil
yang akan Anda capai. Rasulullah s.a.w. pernah bersabda bahwa setiap amal
perbuatan
itu tergantung pada
niat/tujuannya dan bahwa hasil yang akan diperoleh orang
yang bekerja tersebut akan
sesuai dengan niat/tujuan yang ingin dicapainya, “Innamal A’malu
binniyyah, sesungguhnya setiap pekerjaan itu tergantung pada niat”.
Tujuan
adalah
sesuatu yang ingin Anda capai. Tujuan jangka pendek adalah sesuatu
yang ingin Anda capai dalam waktu singkat (segera).
Contoh tujuan belajar jangka pendek adalah
menyelesaikan pekerjaan rumah Anda dan berhasil baik dalam ujian esok
hari. Tujuan
jangka panjang adalah
sesuatu yang akan ingin Anda capai di suatu saat nanti. Contoh tujuan
jangka panjang adalah selesai pendidikan atau pelatihan dengan nilai yang baik
dan memiliki keahlian yang baik dalam bidangnya.
Untuk
menetapkan tujuan, Anda harus mengetahui apa yang penting untuk dicapai.
Kemudian Anda harus menetapkan tujuan yang dirumuskan secara spesifik dan
jelas. Kalau
Anda tidak mempunyai tujuan yang dirumuskan dengan jelas, usaha yang Anda lakukan akan kehilangan arah dan fokus.
Tulislah tujuan-tujuan Anda itu sehingga Anda mempunyai
catatan tentangnya.
Mengemas Tujuan Belajar
Tahukah apa tujuan Anda belajar selama ini?
Kadang-kadang, tujuan belajar kita tampak jelas, seperti “ingin menambah
wawasan”, “memperluas cakrawala pengetahuan”, atau “menjadi lebih cerdas”, “menjadi
tokoh agama dan alim”, “menjadi seorang tokoh tani yang berhasil dan makmur”,
dan mungkin banyak tujuan yang lain yang ada dalam pikiran Anda saat melakukan
pembelajaran. Namun, kerap pula, tujuan belajar kita tampak samar-samar dan
membingungkan. Kita belajar tanpa tujuan dan arah yang jelas. Kita selalu
membela diri dengan kalimat, “Biarlah mengalir seperti air, nanti akan jelas
sendiri.”
Jika kita menginginkan hasil terbaik, tentu saja kita
harus mengemas tujuan belajar dengan baik pula. Secara kaedah bahasa,
kata “kemas” berarti (1) teratur rapi, dan (2) rapi; beres; bersih. Maka,
“mengemas” dapat diartikan sebagai (1) mengatur rapi, (2) menata agar beres
dan bersih. Sedangkan kata “tujuan” bermakna (1) arah (yang hendak dicapai
atau ditempuh), dan (2) maksud (mengapa melakukan sesuatu). Merujuk dari makna
kata tersebut, “mengemas tujuan belajar” bisa kita maknai sebagai “tindakan
sadar untuk menata arah yang hendak dicapai dan bagaimana
mencapainya”.
Tujuan belajar memang harus dikemas. Itu memang Benar. Dengan kemasan yang rapi dan
menarik, tujuan bisa merangsang kesungguhan. Sebab, tujuan belajar yang jelas
dan spesifik bukan hanya dapat mengarahkan seseorang ke jalan yang mudah
ditempuh, melainkan juga dapat merangsang tumbuhnya motivasi untuk habis-habisan
dan sungguh-sungguh dalam belajar.
Coba simak secara saksama kata habis-habisan
dan sungguh-sungguh di atas. Kata-kata inilah yang kita butuhkan. Kata-kata ini
memiliki makna penting dan strategis bagi kita dalam usaha menjadikan proses
belajar sebagai upaya untuk mengubah diri ke arah yang lebih baik.
Tujuan yang jelas akan merangsang motivasi kita untuk bersungguh-sungguh memanfaatkan
waktu. Apabila tidak, tentu saja, kita tidak akan mendapatkan proses belajar
yang efektif dan berkualitas.
Tujuan yang spesifik akan menuntun kita secara otomatis untuk lebih memacu
diri dengan menjalani proses belajar benar-benar dalam keadaan
bersungguh-sungguh. Dan, pada gilirannya, kesungguhan dalam belajar akan
menuntun kita untuk mementingkan proses, bukan hasil akhir.
Sebelum kita memasuki bagaimana mengemas tujuan
belajar dengan baik, marilah kita memastikan apa yang sudah kita peroleh dari prolog
tulisan ini. Pertama, kita telah berhasil menafsirkan dan memahami makna
kata “mengemas tujuan belajar”. Kedua, kita juga sudah mengetahui berbagai
manfaat mengemas tujuan belajar. Dan, ketiga, kita telah berhasil
menggugah diri untuk segera mengemas tujuan belajar kita.
Apabila ketiga tahap tersebut sudah kita lalui, tentulah
kita ingin menjadikan diri kita sebagai sosok yang lebih baik, yang lebih
berdaya. Caranya? Ya, segera merancang dan mengemas tujuan belajar itu.
Mari kita mulai dengan langkah pertama menggali diri
kita, terutama soal (1) arah yang hendak dituju, (2) maksud yang hendak
dicapai, (3) potensi apa saja yang kita miliki, dan (4) apa saja yang bisa
menjadi aral perintang pembelajaran yang akan kita laksanakan.
Sebagai kita seorangbyang belajar ingin menjadi manusia
pembelajar yang memiliki tujuan yang jel;as dan spesifik dalam
belajar tentu semua langkah-langkag itu harus jelas telah ditanaman didalam
hati kita.
TIGA
UNSUR TUJUAN
Setiap
tujuan yang kita
tetapkan harus menyatakan APA yang akan Anda lakukan dan KAPAN Anda akan
mencapainya. Tersirat dalam setiap tujuan yang Anda tetapkan itu adalah
KEMAUAN (ketetapan hati) Anda untuk mencapainya. Sebagai contoh, tujuan
untuk menulis makalah mungkin dirumuskan sebagai beikut: Saya akan (ketetapan
hati Anda) menyelesaikan pengumpulan informasi untuk makalah saya (apa
yang akan Anda lakukan) pada tanggal 2 Mei (kapan Anda akan
mencapainya).
CIRI
TUJUAN YANG BAIK
Tujuan
yang Anda tetapkan hendaknya:
1.
berada dalam ketrampilan dan kemampuan Anda. Mengetahui kekuatan
dan kelemahan
Anda akan membantu Anda menetapkan tujuan yang dapat Anda capai.
2.
realistis. Menetapkan tujuan untuk mempelajari lima kata baru dalam bahasa Arab atau bahasa Inggris setiap hari adalah realistis.
Mencoba
mempelajari lima puluh kata bahasa Inggris baru setiap hari adalah tidak
realistis.
3.
luwes (fleksibel). Kadang-kadang situasi tidak sesuai dengan
harapan kita dan Anda perlu mengubah tujuan belajar Anda. Tetaplah
bersikap luwes sehingga ketika Anda menyadari perlunya perubahan, Anda akan
siap untuk mengubahnya.
4.
dapat diukur. Dapat mengukur kemajuan belajar Anda dalam mencapai
tujuan itu adalah penting. Terutama penting untuk mengetahui ketika Anda
sudah mencapai tujuan dan harus berhenti. Kegagalan mengukur kemajuan
Anda dalam usaha mencapai tujuan dan mengetahui ketercapaiannya akan membuat
usaha Anda keliru arah dan sia-sia.
5.
berada dalam kendali Anda. Kecuali kalau Anda bekerja dalam
kelompok, maka pencapaian tujuan tidak hanya tergantung pada diri anda sedndiri tetapi juga ditentukan oleh anggota
dari kelompok tersebut.
Anda dapat mengendalikan apa yang Anda lakukan, tetapi Anda tidak banyak atau
tidak dapat mengendalikan apa yang dilakukan orang lain. Anda mungkin saja
melakukan kewajiban Anda, tetapi kalau yang lain tidak, maka Anda tidak akan
dapat mencapai tujuan Anda.
Seringkali
orang tua, guru, dan pembimbing Anda
akan menetapkan tujuan yang harus Anda capai. Siaplah untuk menerima hal
itu. Mereka adalah orang-orang yang mengetahui apa yang penting bagi Anda
dan mereka sangat memikirkan keberhasilan Anda. Mereka juga dapat
membantu Anda mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan.- Untuk apa itu semua? Boleh jadi hanya satu yaitu agar
Anda berhasil memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang cukup dan dapat
mengantarkan Anda dalam kehidupan yang sukses dimasa depan.
__________________________________________________________________
*). Makalah
disampaikan pada Diskusi Tahunan Dewan
Pengajar, Santri Senior dan Penyuluh Pertanian di Pesantren Raudhatul Ulum Al.
Pisang, Kuala Batee, ABDYA.
**) Penyuluh Pertanian Ahli pada BKP2 Prov, Aceh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar