PENUMBUHAN DAN PEMBINAAN
KELOMPOKTANI
Pembangunan pertanian
ditujukan agar petani dapat mengelola usahataninya secara baik, berorientasi
agribisnis menguntungkan sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.
Untuk
itu, diperlukan dukungan sumber daya petani berkualitas melalui penyuluhan
pertanian yang terencana dan berkesinambungan. Penyuluhan dapat efektif apabila
petani tergabung dalam kelompok. Sehubungan dengan itu, perlu dilakukan
pembinaan dalam rangka penumbuhan dan pengembangan kelompoktani menjadi
kelompok yang kuat dan mandiri untuk meningkatkan pendapatan petani dan
keluarganya.
Pembinaan
kelompoktani diarahkan pada penerapan sistem agribisnis dalam berusahatani,
melalui kerjasama antar petani dan pihak lainnya. Selain itu, pembinaan kelompoktani
diharapkan dapat meningkatkan potensi, mampu memecahkan berbagai masalah yang
dihadapi dalam berusahatani,memudahkan dalam mengakses informasi, pasar,
teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya.
Tujuan
petani bergabung dalam kelompok agar petani dapat meningkatkan kemampuan
melalui pendekatan kelompok sehingga mereka dapat berperan secara ekonomi
dan menguntungkan dalam berusahatani. Dengan peran dan peranan yang lebih
meningkat, maka para petani yang sering menjadi objek berubah menjadi subjek
pembangunan dengan peran sebagai berikut :
1.
Mampu berbicara dalam arti
mengemukakan pendapat.
2. Mampu mengambil keputusan
sendiri.
3. Mampu membiayai usahatani
dengan upaya usahatani secara mandiri sehingga memperoleh usaha yang menguntungkan.
4.
Berperan dalam menentukan kegiatan
masyarakat di lingkungannya.
Ciri Kelompok Tani
Kelompoktani
merupakan organisasi non formal di pedesaan yang dibentuk “dari, oleh
dan untuk petani“. Karena itu kelompoktani memiliki ciri :Saling
mengenal akrab dan saling percaya ; memiliki kepentingan yang
sama ; dan kesamaan dalam tradisi,
hamparan usaha, jenis usaha, status ekonomi maupun sosial,.
Fungsi
Kelompoktani
a. Kelas Belajar, kelompoktani merupakan
wadah belajar mengajar bagi anggotanya guna meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
b. Wahana Kerjasama; Kelompoktani merupakan
tempat untuk memperkuat kerjasama diantara sesama petani dalam kelompoktani
dan antar kelompoktani serta dengan pihak lain.
c. Unit Produksi; Usahatani yang dilaksanakan
oleh anggota secara keseluruhan harus
dipandang sebagai satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai
skala ekonomi.
Penumbuhan Kelompoktani
Pembentukan
kelompoktani didasarkan atas adanya kepentingan dan tujuan bersama, sedangkan
kekompakan kelompok tersebut tergantung kepada faktor pengikat yang dapat
menciptakan keakraban individu-individu yang menjadi anggota kelompok.
Kelompoktani dapat dibentuk dari
petani dalam satu desa, yang dicirikan pada kesamaan usaha, hamparan/domisili.
Kelompok tani dapat dibentuk dengan anggota 20 sampai 25 petani atau
disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakat dan usahataninya.
Kegiatan-kegiatan kelompoktani
yang dikelola tergantung kepada kesepakatan anggotanya. Dapat berdasarkan
jenis usaha, unsur-unsur subsistem agribisnis (pengadaan sarana produksi,
pemasaran, pengolahan hasil pasca panen), Dalam penumbuhan kelompoktani tersebut
perlu diperhatikan kondisi-kondisi kesamaan kepentingan, sumber daya alam,
sosial ekonomi, keakraban, saling mempercayai, dan keserasian hubungan antar
petani, sehingga dapat merupakan faktor pengikat untuk kelestarian kehidupan
berkelompok.
Prinsip-prinsip Penumbuhan Kelompoktani
Penumbuhan
kelompoktani didasarkan kepada prinsip prinsip sebagai berikut:
a.
Kebebasan, artinya menghargai individu para
petani untuk berkelompok sesuai keinginan dan kepentingannya.
b.
Keterbukaan, artinya penyelenggara penyuluhan dilakukan secara terbuka antara
penyuluh dan petani.
c.
Partisipatif, artinya semua anggota terlibat dan memiliki hak serta kewajiban yang
sama.;
d.
Keswadayaan artinya mengembangkan kemampuan menggali potensi diri dalam penyediaan
dana dan sarana serta pendayagunaan sumber daya guna terwujudnya kemandirian
kelompoktani;
e.
Kesetaraan artinya hubungan antara penyuluh, pelaku utama dan pelaku usaha yang harus
merupakan mitra sejajar;
f.
Kemitraan artinya penyelenggaraan penyuluhan yang dilaksanakan berdasarkan prinsip
saling menghargai, saling menguntungkan, saling memperkuat, dan saling
membutuhkan antara pelaku utama dan pelaku usaha yang difasilitasi oleh
penyuluh.
Proses Penumbuhan Kelompoktani
Penumbuhan
kelompoktani dilaksanakan melalui langkah-langkah, sebagai berikut:
a. Pengumpulan data. Untuk penumbuhan
kelompoktani ada beberapa data yang perlu diketahui yaitu ; data tentang
tingkat pemahaman berorganisasi, status sosial petani, keadaan usaha tani yang ada, keadaan
sebaran, domisili dan jenis usaha tani, dan keadaan kelembagaan masyarakat yang ada.
b. Penyuluhan,saran dan pendapat. Tentang pengertian dan manfaat berkelompoktani,
Penumbuhan/pembentukan
kelompoktani dilakukan dalam pertemuan/musyawarah petani yang dihadiri
oleh tokoh masyarakat, aparat gampong, penyuluh pertanian dan instansi terkait.
Selanjutnya kesepakatan membentuk kelompoktani dituangkan dalam berita
acara pembentukan kelompoktani. Pemilihan pengurus Kelompok dilakukan secara
musyawarah-mufakat dari anggota oleh seluruh anggotanya. Perangkat kepengurusan
kelompoktani sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris dan
Bendahara.
Penumbuhan
kelompoktani perlu dilakukan dengan penuh kesadaran sehingga kelompok tersebut
dapat berfungsi. Pembentukan kelompoktani yang terlalu cepat atau terlalu
lama dapat mengakibatkan turunnya minat calon anggota, dan hal ini harus
dihindarkan.
Sebagai
tindak lanjut dari penumbuhan/pembentukan kelompoktani dan pemilihan
pengurus maka diadakan pertemuan lanjutan yang dihadiri seluruh anggota untuk
menyusun dan menetapkan rencana kerja kelompok. (Eshar,
2013).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar