Jumat, 22 November 2013

STRATIFIKASI KEMAMPUAN KELOMPOKTANI



STRATIFIKASI KEMAMPUAN DAN KLASIFIKASI KELOMPOKTANI

Stratifikasi Kemampuan Kelompok
Dalam penyuluhan memberi peng­hargaan kepada yang berhasil sa­ngat dianjurkan. Upaya itu dapat mendorong pihak lain untuk me­lakukan hal yang lebih baik. Untuk meningkatkan kegairahan anggota kelompok serta didasarkan atas per­lunya kebanggaan bersama, perlu dilakukan stratifikasi dan kompetisi kelompok. Ke­lom­pok yang berhasil dapat ditingkatkan klasnya. Karena itu, dilaksanakan penga­kuan dan pengesahan atas kemampuan ke­lom­­poktani oleh pemimpin formal mau­­pun informal baik di pedesaan, ke­camatan, kabupaten atau provin­si. Peng­akuan dan pengesahan ini dipe­runtukan bagi kelompoktani.
Pada prinsipnya batasan nilai sco­ring tiap tingkatan kelas kelom­pok­tani adalah :
Klas Kelompok
Scoring
Pemula
0 – 250
Lanjut
251 – 500
Madya
501 – 750
Utama
751 – 1000

Klasifikasi Kelompok
Ada 4 Klasifikasi kelompoktani yaitu :
a.  Kelas Pemula
    Memiliki ciri-ciri kontaktani belum aktif, taraf pembentukan inti, pe­mimpin formal aktif dan kegiatan kelompok bersifat informatif.
b.  Kelas lanjut
Cirinya, kelompok inti menyeleng­gara­kan demfarm dan gerakan-gerakan ter­batas, kegiatan kelom­pok dalam peren­canaan (terba­tas), pemimpin formal aktif, kon­taktani maupun tokoh lainnya  telah bekerjasama dengan baik.
c.   Kelas Madya
   Ciri-cirinya, kelompoktani menye­leng­g­arakan kerjasama usahatani seham­paran, pemimpin formal kurang me­nonjol, kontaktani dan kelompok inti bertindak sebagai pemimpin kerjasama usahatani sehamparan dan berlatih me­ngem­bangkan program sendiri.
d.  Kelas Utama
     Merupakan kelompok tani yang telah mandiri dan memiliki hu­bungan baik dengan lembaga lainnya, memiliki pro­gram tahu­nan untuk meningkatkan pro­­duksi dan pendapatan dan pemu­pukan modal.
Metoda Pembinaan
Pembinaan kelompoktani dilakukan de­ngan memilih metode yang tepat sesuai dengan klas kelompok. U­mum­nya me­lakukan  kom­bi­nasi be­berapa metoda pe­nyu­luhan yang diagap mangkus (efektif) dan sangkil (efisien) sesuai dengan kea­daan, sasaran, waktu, tempat dan biaya. Metoda-metoda penyuluhan ter­se­but adalah :
·     Metoda pendekatan massal
a.  Rapat, pertemuan, ceramah, diskusi, seminar dan seba­gai­nya, dimak­sud­kan untuk mem­beri informasi. Pada kegaitan ini dijelaskan apa peranan­nya, bagaimana penumbuhannya, ke­giatan dan manfaat kelom­poktani sehingga petani tertarik dan berminat untuk berkelom­pok.
b.  Siaran pedesaan, radio, televisi dan kontak pendengar/pemirsa untuk menarik perhatian dan pemberian informasi. Melalui metoda ini para petani men­dapatkan informasi yang lebih cepat.
c.   Pemutaran film disertai pe­nyam­paian informasi untuk me­narik per­hatian dan mem­bangkitkan minat.
d.     Penyebaran brosur/leaflet/poster dan dsb. Untuk memberikan in­formasi dan mengajarkan ke­trampilan.
e.     Pemasangan poster dan spanduk, untuk menarik per­hatian sekaligus mendorong mencari informasi lebih lanjut.
f.       Pameran, memberi informasi dan promosi dalam rangka menggugah para petani me­niru hal-hal yang lebih baik berdasarkan contoh-contoh yang ditampilakan.
·       Metoda Pendekatan Kelompok
   a.      Kunjungan ke kelompoktani di­lak­sanakan baik dihamparan maupun domisili, disertai diskusi untuk mem­berikan informasi terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.
b.         Kursus kelompoktani dimaksud­kan untuk mengajarkan penge­tahuan dan ketrampilan dalam rangka mening­katkan kemam­puan petani.
c.         Demontrasi cara/demontrasi hasil dimaksudkan untuk me­nga­jarkan un­tuk mencoba ke­trampilan yang dian­jurkan agar timbul kenyakinan dan ke­mauan.
d.         Widiawisata/karyawisata untuk me­ning­katkan pengetahuan ser­ta mo­tivasi petani dan kelom­poktani dalam menerapkan teh­nologi yang tepat.
e.         Musyawarah dan pertemuan dilaksa­nakan untuk mencapai kesepakatan terhadap rencana-rencana yang su­dah disusun oleh petani/­kelom­pok­tani.
f.            Temuwicara untuk menda­pat­kan informasi langsung menge­nai kebijak­sanaan pemerintah dalam pemba­ngunan nasioanl pada umumnya dan khusus pembanguan pertanian.
g.         Temu karya dilaksanakan untuk saling tukar pengelaman dan saling menga­jar ketrampilan  yang lebih baik dian­tara petani.
h.         Temu usaha dilaksanakan agar terjadi tukar informasi menge­nai aspek ko­moditi, produksi, dan pemasaran de­ngan para pengusaha di bidang per­tanian.
  i.         Mimbar sarasehan merupakan forum konsultasi antara kelom­poktani de­ngan pemerintah di­lak­sanakan untuk mengatasi masalah-masalah bidang usaha­tani.
  j.         Petani belajar dari petani (magang) dilaksanakan dalam rangka mening­katkan ketram­pilan pada sistem usa­ha yang lebih baik dan berhasil.
k.            Perlombaan dan penghargaan dilak­sanakan untuk mendorong para ke­lom­poktani untuk dapat berprestasi lebih baik melalui kempetisi yang sehat.
Pengukuhan untuk memberi penga­kuan terhadap kelompok­tani serta men­dorong pening­katan kemampuan kelompok.
·        Metoda Pendekatan Perorangan
   a.   Kunjungan ke rumah/lapangan dilaksa­nakan untuk menyam­paikan informasi yang lebih rinci dan bimbingan lan­jutan yang lebih intensif.
  b.   Surat menyurat dan telepon/HP dilak­sa­nakan untuk berkomu­nikasi lebih cepat dalam rangka memberi in­formasi terhadap tehnologi anjuran dan informasi lainnya.
(Eshar, 2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar