KEMBALILAH KE PERTANIAN ORGANIK
(Produksi Sehat dan Lingkungan Aman)
Latar Belakang
Pemakaian pestisida kimia paling gencar dilakukan oleh
petani Indonesia awal tahun 1970 yaitu pada saat di mulainya gerakan
revolusi hijau.
Revolusi hijau yaitu suatu sistem pertanian intensif
(input luar tinggi) yang selama ini diterapkan oleh sebagian besar petani di
Indonesia harus di akui telah dapat peningkatan produksi pertanian dan bahkan
dengan sistem ini Indonesia telah pernah mencapai swa sembada pangan. Akan
tetapi disamping keberhasilan tersebut, harus diakui pula bahwa 'revolusi hijau
telah memberi dampak yang luar biasa terhadap lingkungan tanah, air, dan makhluk hidup terrnasuk manusia. Revolusi hijau dengan
cirri-ciri berupa penggunaan benih hasil rekayasa genetik, pemakaian pupuk dan
pestisida kimia. Ketiga komponen ini ternyata dapat memberi pengaruh yang buruk
terhadap lingkungan biotic dan abiotik, serta bagi produsen dan konsumen
produk-produk pertanian.
Tujuan
Memudahkan dalam rnenyebarluaskan informasi teknologi
pertanian kepada petani.
PENGERTIAN
PERTANIAN ORGANIK
Terdapat beberapa pengertian dan definisi tentang
pengertian organik, yaitu :
a.
Pertanian Organik
diartikan sebagai praktek bertani secara alami, tanpa pupuk dan pestisida
buatan, sedikit mungkin mengolah tanah, namun hasilnya sama besar jelas
dibandingkan dengan pemakaian zat-zat kimia sintetik.
b.
Pertanian Organik
ditafsirkan sebagai suatu sistem produksi pertanian yang berdasarkan daur ulang
hara secara hayati,
c.
Pertanian Organik
diartikan pertanian ramah lingkungan yang merupakan sistem pertanian yang tidak
hanya meniadakan pupuk kimia buatan, pestisida kimia, tetapj juga mengarali
kepada sistem pertanian yang mempunyai yisi kemerdekaan dan kemandirian bagi
petani, keselarasan alam dan kesehatan manusia.
Sedangkan
IFQAM (International Federation Of Organic Agriculture Movement) mendefmisikan
Pertanian Organik sebagai :
1.
Memproduksi
pangan dalam jumlah yang mencukupi.
2.
Mengupaya system
budidaya alami
3.
Mempertahankan
siklus biologis tanaman
4.
Mengupayakan
penggunaan sumber daya yang dapat diperbaharui
5.
Memungkinkan
produsen memperoleh pengcmbalian yang cukup dalam jangka panjang.
Beberapa macam perlanian organik, antara lain
biodinamika, regenatif dan natural. Biodinamika adalah sistem pertanian yang
cara penanaman bcrdasarkan waktu. Regeneratif adalah sistem pertanian disertai
dengan pengembalian ke dalam masukan-masukan yang berasal dari biodinamika.
Sedangkan natural adalah sistem pertanian organik dengan menerapkan
prinsip-prinsip sebagai berikut : tanah tidak diolah tidak ada penggunaan pupuk
kimia, tidak dilakukan pengendalian gulma dengan penggunaan herbisida dan tidak
ada perlakuan pemberian zat-zat kknia sebagai pengantar tumbuhan.
Filosofi Pertanian Organik
Pertanian Organik adalah mengembangkan prinsip-prinsip
memberi makanan pada tanah yang selanjutnya tanah menyediakan makanan untuk
tanaman dan bukan memberi makanan langsung pada tanaman (Sutanto, 2002).
Praktek pertanian berkelanjutan secara filosofis pada dasarnya bersumber dari sistem atau model
pertanian tradisional yang telah lama dipraktekkan dan dipertahankan oleh
petani. Pertanian tradisional yang bersumber dan
berkembahg dari kearifan local dan kearifan pengetahuan yang telah dipraktekkan
oleh petani sejak ratusan tahun yang lalu adalah sebuah tradisi yang
menghargai, menjaga dan melindungi keberlanjutan alam sebagai kehidupan.
PERTANIAN
ORGANIK
Pemakaian bahan kimia yaitu pupuk dan pestisida
kimiawi menyebabkan pengaruh buruk . Adapun pengaruh buruk tersebut adalah :
a.
Ketergantungan.
b.
Pengaruh terhadap
kesehatan
c.
Pengaruh terhadap
lingkungan tanah, air dan udara.
a.
Ketergantungan
Disadari atau tidak bahwa pemakai input tinggi pada
usahatani berupa saprodi yang terdiri dari benih unggul, pupuk dan
pestisida/hibrida kimia telah membuat ketergantungan luar biasa bagi tani. Pada
situasi ini petani seolah-olah tidak bedaya menjalankan usaha taninya tanpa ada
tersedianya saprodi tersebut. Beberapa kearifan lokal (varietas dan budaya
setempat ) menjadi punah. Petani sangat berpengaruh terhadap ada tidaknya
pasokan dari luar.
Demikian juga penggunaan pupuk dan pestisida kimia telah menyebabkan hilangnya motivasi dan kemampuan
petani dalam penggunaan dan pembuatan pupuk atau pestisida alami, yang
seterusnya tingkat ketergantungan semakin parah. Ketergantungan terhadap input
luar yang tinggi ini juga telah menyebabkan terjadinya peningkatan biaya
produksi yang harus dikeluarkan oleh petani sebagai akibat tingginya harga
benih unggul, pupuk dan pestisida (herbisida kimia).
b. Pengaruh
Terhadap Kesehatan
Telah di ketahui bahwa
adanya pengaruh buruk pestisida terhadap pencetus timbulnya kanker, gangguan
ginjal, liver, tingkat kesuburan dan kesehatan reproduksi, gangguan paru-paru
serta sistem kekebalan tubuh. Bahan kimia yang
terkandung dalah pestisida/herbisida masuk ke dalam tubuh manusia melalui
hidung, mulut, dan kulit, yang selanjutnya akan berada dalam sistem tubuh
manusia. Masuknya senyawa-senyawa berbahaya kedalam tubuh manusia dapat terjadi
pada saat aplikasi pestisida atau melalui produk-produk pertanian yang memiliki
residu kimia berasal dari pestisida. Di laporkan oleh WHO bahwa 14.000 orang
meninggal dunia dan 750.000 keracunan insektisida setiap tahun. Versi lain
rnenyebutkan bahwa setiap tahun terjadi lebih 400.000 kasus keracunan dan 1,5%
diantaranya fatal.
c.
Pengaruh Terhadap Lingkungan Tanah dan Air.
Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan oleh
pemakaian pupuk dan pestisida/herbisida kimia terhadap lingkungan adalah
terjadinya degradasi tanah, polusi air dan udara, serta rusaknya ekosistem
fauna dan flora. Pemakaian pupuk an-organik dilaporkan telah menyebabkan
terjadinya pengerasan tanah (bantat) terutama karena pemakaian urea. Pemakaian
urea juga dapat menyebabkan kemasaman tanah (terutama PH tanah). Disamping itu
pemggunaan pupuk dengan dosis tinggi telah timbulnya pahat/defisiasi beberapa
unsur hara di dalam tanah.
Sejak akhir delapan puluhan telah terlihat adanya
degradasi tanah dimana produktivitasnya terjadi penurunan. Produksi tan am an
mulai mandek yaitu tidak lagi terjadi
peningkatan walaupun telah digunakan pupuk, benih yang berasal
dari varietas unggul dan diikuti pula dengan pemeliharaan yang intensif dengan berbagai paket usaha tani.
Aktivitas pemakaian pestisida dan hcrbisida kimia juga
telah menyebabkan terkontaminasi tanah dan air. Beberapa biota tanah yang berguna
bagi tanainan dilaporkan mengalami kepunahan sehingga proses perombakan daur
ulang bahan organic terhenti/lambat. Cacing tanah dan meso fauna lainnya
sedikit berkembang di dalam tanah, padahal diketahui binataiig-binatang
tersebut sangat berperan dalam peningkatan kesuburan tanah.
Input luar berupa pestisida/herbisida juga telah
mematikan predator alami yang berhubungan erat terhadap peningkatan populasi
hama, gulma yang tahan (reristen) Punahnya musuh alami dapat menyebabkan
terjadi resurgensi species hama tertentu yang berarti tingkat serangannya jauh
lebih hebat dari sebelumnya. Kejadian ini ditimbulkan karena sifat pestisida
kimia yang memiliki tingkat keracunan di spectrum pengendalian luas serta dapat
mematikan organ!sme apa saja.
Berdasarkan uraian sebelumnya, walaupun sistem
pertanian dengan input luar tinggi di satu sisi kelihatan menguntungkan, tetapi
ternyata juga memiliki kerugian yang luar biasa. Oleh karena itu solusi yang
dipandang tepat untuk tertanggunglanginya persoalan tersebut adalah dengan
penerapan pertanian organik.
Beberapa macam pertanian organik, antara lain
biodinamika, regenatif dan natural. Biodinamika adalah sistem pertanian yang
cara penanaman berdasarkan waktu. Regeneratif adalah sistem pertanian disertai dengan pengembalian ke dalam masukan-masukan yang berasal dari biodinamika.
Scciangkan natural adalah sistem pertanian organik dengan menerapkan
prinsip-prinsip sebagai berikut : tanah tidak diolah tidak
ada penggiinaan pupuk kimia, tidak dilakukan pengendalian gulma dengan
penggunaan herbisida dan tidak ada perlakuan pemberian zat-zat kimia sebagai
pengantar tumbuhan.
Konsep pertanian organik berawal dari pemikiran bahwa
hutan alam yang terdiri dari ribuan jenis tanaman bias hidup subur tanpa campur
tangan manusia. Kondisi hutan dapat memberi makanan dan perlindungan dengan
temperatur yang cocok untuk binatang besar ataupun
kecil, serangga, cendawan, bakteri dan makhluk hidup lainnya. Kotoran burung
atau binatang serta mulsa dauan-daunan secara perlahan, tetapi pasti akan terurai
sehingga menjadi makanan (pupuk) bagi tanaman.
PRINSIP PRINSIP PERTANIAN ORGANIK
Prinsip-prinsip ekologi dalam penerapan pertanian
organik dapat dipilahkan sebagai berikut:
·
Memperbaiki
kondisi tanah sehingga menguntungkan pertumbuhan tanaman, terutama pengelolaan bahan organik dan
meningkatkan kehidupan biologi tanah.
·
Optimalisasi
ketersediaan dan keseimbangan daur hara, melalui fiksasi nitrogen, penyerapan
hara, penambahan dan daur pupuk dari luar usaha tani.
·
Membatasi
kehilangan hasil panen akibat aliran panas, udara dan air dengan cara mengelola
iklim mikro, pengelolaan air dan pencegahan erosi.
·
Membatasi
terjadinya kehilangan hasil panen akibat hama dan penyakit dengan melaksanakan
usaha preventif melalui perlakuan yang aman.
·
Pemamfaatan
sumber genetika (plasma nutfah) yang saling mendukung dan bersifat sinergisme
dengan cara mengkombinasikan fungsi keragaman sistem pertanaman terpadu.
KELEBIHAN DAN
KELEMAHAN PERTANIAN ORGANIK
Kelebihan/Keunggulan
o
Produk pertanian
organik menyehatkan, tidak mengandung residu pestisida dan zat-zat khnia
beracun yang berbahaya bagi kesehatan.
o
Produk pertanian
organik memiliki rasa yang lebih renyah (crispy), lebih manis, enak dan tidak
cepat busuk.
o
Produk pertanian
organik memberikan nilai tambah yang tinggi bagi kesehatah tubuh petani maupun
konsumen.
o
Produk sarana
pertanian organik (pupuk kandang bio-pestisida) tidak menimbulkan pencemaran
lingkungan, aman bagi kesehatan pengguna serta mudah terurai di alam.
(biodegradable).
o
Meningkatkan dan
melestarikan kesuburan tanah serta keanekaragaman hayati
o
Menekan biaya
produksi dan menguntungkan secara ekonomi dalam jangkapanjang.
Kelemahan
o
Produk pertanian
organik memiliki penampilan Fisik yang kurang prima/kurang bagus dibandingkan
dengiin tanaman yang dibudidayakan secara konvensional.
o
Kebutuhan tenaga kerja lebih banyak dibancling konvensional,
khususnya untuk kegiatan pemupukan dan pengendalian hama.
o
Proses penyerapan
unsur hara dari pupuk organik dan efekti vitas pestisida botani terhadap
tanaman, efeknya lebih lam bat dibandingkan saprotan kimia sistetis.
o
Kegiatan pemeliharaan tanaman
lebih intensif dibandingkan
secara konvensional.
Apabila hara yang diestrak dari dalam tanah lebih
banyak daripada yang ditambahkan melalui proses alami : melalui debu dan air
hujan, pelapukan batuan dan penambatan nitrogen udara, maka teknik pemupukan organik, mendaur ulang limbah organik yang
dikombinasikan dengan pemupukan kimia sangat diperlukan untuk mempertahankan
aras kesuburan tanah.
KESIIVIPULAN
Pertanian organik bukan merupakan barang baru dalam
dunia pertanian. Pemakaian pestisida dan pupuk kimia yang berlebihan
menyebabkan dampak yang buruk bagi kehidupan makluk hidup.
Pemakaian pestida sintesis yang sangat besar selama
ini dibalik manfaatnya bagi pertanian, tersembunyi bahaya yang sangat merugikan
yaitu pencemaran lingkungan. (ESHAR 2013)
DAFTAR
PUSTAKA
Anonymous. 2007.
Pestisida Pertanian
dan Kehutanan. Pusat Perizinan
dan Investasi. Departemen Pertanian
__________. 2007. Pestisida
Pertanian dan Kehutananu Pusat Perizinan
dan Investasi. Departemen
Pertanian
Oka. Ida Nyoman. 1996. Pengendalian Hama Terpadu dan Implementasi di Indonesia. Gajah
Mada Universiti press. Yogjakarta.
Soewedo Hadiwiyoto. 1983.
Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Yayasan Idaya, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar